Baja Ringan vs Besi Hollow

Yang mana lebih bagus dan praktis antara baja ringan atau besi hollow?

Kayu yang selama bahkan dari jaman dahulu menjadi material utama dalam konstruksi hunian kini mulai diambil alih perannya oleh baja ringan dan besi hollow yang mulai trend di jaman ini. Namun tahukah anda perbedaan dari baja ringan dan besi hollow?

Besi hollow sudah banyak digantikan dengan baja ringan dalam konstruksi
Besi Hollow

Profil Baja Ringan

Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis. Namun baja ringan mempunyai kuat Tarik sebesar 550 Mpa dan menjadikannya material yang bisa diandalkan untuk menopang beban struktur bangunan meskipun lebih ringan dan tipis dari baja konvensional. Dan tidak hanya kuat saja, baja ringan juga anti karat sehingga tidak perlu dicat lagi. Karena kandungan yang ada di dalam baja ringan, 55%-nya adalah aluminium.

Keunggulan Baja Ringan

Baja ringan juga lebih tahan lama, harganya relatif lebih murah, bebas biaya pemeliharaan karena tidak harus dicat, sangat cocok untuk lokasi yang mempunyai kadar garam tinggi, bisa dibuat di lokasi pemesan/rumah, bahannya lebih ringan sehingga lebih aman jika terjadi angin kencang atau gempa. Baja ringa dapat pergunakan sebagai bahan untuk garasi mobil, karpot, halaman toko, halaman pakir, halaman kantor, halaman Masjid, balkon, ddan lain-lain. Baja ringan juga sangat cocok untuk rumah tipe minimalis karena mempunyai profil yang besar.

Profil Besi Hollow

Besi hollow merupakan besi yang berbentuk pipa kotak. Besi Hollow terbuat dari material galvanis dan galvanum.  Komposisinya yaitu dari campuran zinc dan alumunium. Besi hollow dapat digunakan untuk konstruksi yang tidak membutuhkan pembebanan yang berat seperti pekerjaan canopy di atas carport, skylight dengan bentang kecil, pagar rumah, teralis, rangka plafond atau rangka dinding partisi dan gedung.

Penggunaan

Namun untuk pembuatan rangka atap, besi hollow tidak direkomendasikan, hal ini dikarenakan struktur bahan yang tidak solid. Di dalam besi hollow terdapat yang menyebabkan material ini mudah mengalami tekuk sehingga tidak kuat menahan pembebanan yang berat. Panjang ukurannya pun terbatas (maksimal 4 m) sehingga tidak mampu digunakan untuk bentang atap yang lebar dan untuk menyambungnya agar lebih panjang perlu dilas. Dari segi biaya pun tidak se-efisien baja ringan karena sifat besi yang mudah mengalami korosi, membuat besi hollow butuh aplikasi anti karat dan pengecatan akhir sehingga menjadi mahal.

Baik baja ringan ataupun besi hollow keduanya memiliki kualitas yang bagus karena bahannya yang kokoh dan memiliki ketahanan untuk keperluan jangka panjang. Namun baja ringan lebih praktis dibanding besi hollow, karena baja ringan lebih fleksibel dan bisa dibongkar pasang. Untuk saat ini pun baja ringan lebih disukai konsumen dibanding besi hollow, pipa, dan juga kayu. Hal yang penting dalam memilih material untuk konstruksi bahwa kita harus cermat agar tidak salah perhitungan. Hanya karena suatu material berharga murah namun belum tentu cocok untuk diaplikasikan pada semua jenis pekerjaan. Kedua jenis material konstruksi bangunan ini memiliki kegunaan masing-masing, sehingga pemilihan material sesuai penggunaan akan lebih baik, lebih efektif dan efisien sehingga tidak akan merepotkan kita nantinya.

Demikianlah ulasan perbandingan baja ringan dan besi hollow. Jika anda membutuhkan baja ringan dengan harga kompetitif dan standar SNI, silakan cek harga kami di –> Daftar harga material amanahbaja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *